Breaking News
Loading...

Berikut ini kami tampilkan harga ayam broiler atau harga ayam potong hari ini Kamis, 2 Agustus 2018 yang kami rangkum dari berbagai sumber yang terpercaya. Dibawah ini kami sajikan daftar Harga Ayam Jakarta - Harga Ayam Jawa Barat - Harga Ayam Jawa Tengah - Harga Ayam Jawa Timur - Harga Ayam Bali - Harga Ayam Nusa Tenggara Barat - Harga Ayam Lampung - Harga Ayam Bengkulu - Harga Ayam Sumatera Selatan - Harga Ayam Kalimantan Selatan - Harga Ayam Kalimantan Timur - Harga Ayam Kalimantan Tengah - Harga Ayam Kalimantan Barat - Harga Ayam Sulawesi Selatan - Harga Ayam Sulawesi Tengah - Harga Ayam Sulawesi Utara. Daftar harga ayam broiler ini sebisa mungkin akan kami update setiap hari, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi anda. 

Daftar Harga Ayam Broiler Hari Ini
Kamis, 2 Agustus 2018
WILAYAH
KOTA/KABUPATEN
UKURAN
HARGA
KETERANGAN

DKI Jakarta
Jabodetabek, Sukabumi, Cianjur, Subang dan Banten
< 1,0
23.000

1,0 – 1,2
22.500
1,2 – 1,4
22.000
1,4 – 1,6
21.500
1,6 – 1,8
21.000
1,8 – 2,0
20.500
> 2,0
20.000

Jawa Barat
Bandung, Garut, Sumedang dan sekitarnya
< 1,0
22.000
- Ayam Layer Afkir 27.000
1,0 – 1,2
21.500
1,2 – 1,4
21.000
1,4 – 1,6
20.800
1,6 – 1,8
20.500
> 1,8
20.000
Cirebon, Kuningan, Indramayu, Majalengka, Tasikmalaya dan sekitarnya
1,2 – 1,4
20.500
1,4 – 1,6
19.500
> 1,6
19.000
Jawa Tengah
Semarang, Yogyakarta, Solo, Purwokerto, Tegal, dan sekitarnya
< 2,0
21.500
- Jateng Barat 20.500-21.000
- Ayam Layer Afkir 27.000
> 2,0
21.000
Jawa Timur
Surabaya, Malang, Blitar, Kediri, Jember, Lamongan dan sekitarnya
< 2,0
23.500
- Ayam Layer Afkir 26.500
> 2,0
23.000
Kalimantan Selatan
Banjarmasin, Banjarbaru, Pelaihari, Batola dan sekitarnya
< 1,5
21.000
> 1,5
20.500
Banua Lima
< 1,5
21.500
> 1,5
21.000
Kalimantan Timur
Balikpapan, Kutai dan sekitarnya
< 1,8
26.500
> 1,8
26.000
Samarinda, Bontang dan sekitarnya
< 2,0
27.000
> 2,0
26.500
Kalimantan Tengah
Palangkaraya, Sampit, Pangkalanbun dan sekitarnya
< 2,0
20.500
> 2,0
20.000
Kalimantan Barat
Pontianak, Sambas, Singkawang dan sekitarnya
< 2,0
30.500
> 2,0
29.500
Sulawesi Selatan/Barat
Makassar, Maros, Luwu, Sidrap, Parepare, Enrekang, Mamuju dan sekitarnya
< 1,6
24.500
> 1,6
24.000
Sulawesi Tengah
Palu, Poso, Donggala dan sekitarnya
< 2,0
26.000
> 2,0
25.500
Sulawesi Utara
Manado, Minahasa, Kotamobagu, Tondano dan sekitarnya
< 1,8
24.500
> 1,8
24.000
Lampung
Bandar Lampung, Metro, Kalianda, Kotabumi, Pesawaran dan sekitarnya
< 1,0
23.800
1,0 – 1,2
23.500
1,2 – 1,4
23.000
1,4 – 1,6
22.800
1,6 – 1,8
22.500
> 1,8
22.000
Sumatera Selatan
Palembang, Musi Rawas, OKU dan sekitarnya
< 2,0
21.500
> 2,0
21.000
Lubuklinggau dan sekitarnya
< 2,0
23.000
> 2,0
22.500
Bengkulu
Bengkulu, Mukomuko, Rejang Lebong, Kepahiang dan sekitarnya
< 2,0
23.000
> 2,0
22.500
Jambi
Jambi dan sekitarnya
< 2,0
23.000
> 2,0
22.500
Muarabungo dan sekitarnya
< 2,0
23.000
> 2,0
22.500
Sumatera Barat
Padang dan sekitarnya
< 2,0
23.500
> 2,0
23.000
Payakumbuh dan sekitarnya
< 2,0
24.000
> 2,0
23.500
Riau
Pekanbaru dan sekitarnya
< 2,0
23.500
> 2,0
23.000
Sumatera Utara
Medan dan sekitarnya
< 2,0
25.000
> 2,0
24.500
Bali
Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan dan sekitarnya
< 2,0
25.500
> 2,0
24.500
NTB
Lombok dan sekitarnya
< 2,0
25.000
> 2,0
24.500

*Keterangan:
> n Lebih Dari 
< n Kurang Dari 
Harga yang tercantum pada tabel diatas adalah harga referensi di tingkat produsen, sedangkan harga pada tabel dibawah adalah harga realisasi yang tercatat sepanjang hari di berbagai wilayah kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 

Realisasi Harga Ayam Broiler
Rabu, 1 Agustus 2018
Wilayah
Realisasi Harga Di Kabupaten/Kota
Sumatera:
Aceh 23.200 / Medan 24.500 / Padang 23.000 / Payakumbuh 23.000 / Bengkulu 22.500 / Muarabungo 22.500 / Pekanbaru 23.500 / Rengat 23.500 / Jambi 22.500 / Palembang 21.000 / Muaraenim 21.000 / Lampung 22.000
Banten:
Serang 19.500-20.000 / Tangerang 19.500-20.000
Jawa Barat:
Depok/Bogor/Bekasi 19.500-20.000 / Sukabumi 19.500-20.000 / Cianjur 19.000-19.500 / Karawang/Subang/Purwakarta 18.500-19.000 / Bandung 19.000-19.500 / Garut/Sumedang 19.000-19.500 / Cirebon/Kuningan 18.500-19.000 / Majalengka 18.500-19.000 / Ciamis 18.000-18.500 / Tasikmalaya AB 18.000-18.500 AT 19.000-19.500
Jawa Tengah/DIY:
Solo 19.500-20.000 / Sragen 19.500-20.000 / Wonogiri 20.000-20.500 / Klaten 19.500-20.000 / Salatiga 19.000-20.000 / Semarang 19.000-20.000 / Kudus 19.000-20.000 / Pati 19.000-20.000 / Jepara 19.000-20.000 / Rembang 19.000-20.000 / Purwodadi 19.000-20.000 / Yogyakarta 19.500-20.200 / Gunungkidul 19.500-20.000 / Magelang 19.500-20.000 / Temanggung 19.500-20.200 / Purworejo 19.500-20.000 / Kebumen 19.500-20.000 / Kroya 19.000-19.500 / Banjarnegara 19.000-19.500 / Purwokerto 19.000-19.500 / Batang 18.500-19.500 / Pekalongan 18.500-19.500 / Pemalang 18.500-19.000 / Tegal 18.500-19.000 / Brebes 18.500-19.000
Jawa Timur:
Magetan 21.000-21.500 / Madiun 21.000-21.500 / Tulungagung 21.500-21.800 / Nganjuk 21.500-21.800 / Kediri 21.500-21.800 / Blitar 21.500-21.800 / Jombang 22.000-22.300 / Mojokerto 22.000-22.300 / Surabaya 22.000-22.300 / Sidoarjo 22.000-22.300 / Malang 22.300-22.500 / Pasuruan 22.000-22.200 / Bojonegoro 21.500-22.000 / Tuban 21.500-21.800 / Lamongan 22.000-22.300 / Gresik 22.000-22.300 / Madura 21.500-21.800 / Lumajang 22.300-22.500 / Jember 22.300-22.500 / Banyuwangi 22.300-22.500
Bali:
Denpasar 24.000-25.000
NTB:
Lombok 24.500
NTT:
Kupang 25.500-33.000
Kalimantan:
Pontianak 29.000-30.000 / Sampit 24.000 / Palangkaraya 19.500-20.000 / Pangkalan Bun 20.000 / Paringin/Kandangan/Barabai/Amuntai/Tanjung 20.500-21.000 / Banjarmasin AB 18.000-18.300 AK 20.000 / Balikpapan 25.800-26.000 / Samarinda 26.300-26.500 / Bontang/Sangatta 26.300-26.500 / Berau 26.500-27.000
Sulawesi:
Manado 24.000 / Palu 25.500 / Makassar/Mamuju 24.000
Source: arboge.com

Pengertian Ayam Broiler 
Ayam Broiler atau yang disebut juga Ayam Potong / Ayam Ras Pedaging (Broiler) adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan silang dan sistem berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu genetik yang baik akan muncul secara maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang mendukung, misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ayam broiler merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksi berbagai jenis strain. (sumber: wikipedia) 

Sejarah Perkembangan Ayam Broiler Di Indonesia 
Dalam sejarahnya perkembangan produksi ayam broiler di Indonesia sempat mengalami pasang-surut. Berikut ini terdapat beberapa periode sejarah perkembangan ayam broiler di Indonesia, yaitu: 

Periode perintisan (1953-1960) 
Dalam kurun periode ini diimpor berbagai jenis ayam untuk memenuhi pasar lokal, di antara jenis ayam yang diimpor adalah White Leghorn (WL), Island Red (IR), New Hampshire (NHS) dan Australop. Impor ayam tersebut dilakukan oleh GAPUSI (Gabungan Penggemar Unggas Indonesia). Aksi yang dilakukan adalah melakukan penyilangan antara ayam impor tersebut dengan jenis ayam kampung. Namun saat itu, tujuan penyilangan itu hanya sebagai kesenangan dan hobi, bukan untuk komersial atau diperdagangkan. 

Periode pengembangan (1961-1970) 
Pada periode ini impor bibit ayam secara komersial mulai digalakan pada tahun 1967. Saat itu, Direktoran Jendral Peternakan dan Kehewanan saat itu menyusun program Bimas Ayam dengan tujuan memasyarakatkan ayam ras kepada peternak unggas. Apalagi konsumsi perkapita masyarakat terhadap protein hewani pada masa itu sangat rendah, 3,5 gram/kapita/hari. Dengan kondisi seperti itu daging ayam semakin sulit didapatkan, sehingga diharapkan program ini dapat meningkatkan konsumsi protein hewani

Periode pertumbuhan (1971-1980) 
Pada periode ini Bimas ayam broiler tahun 1978 merupakan jawaban atas menurunnya populasi sapi saat itu. Sejalan dengan itu, permintaan penduduk terhadap ayam broiler meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan. Namun, pada tahun 1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi sehingga pemilikan ayam di Indonesia ditingkat peternak menurun hingga lebih dari 50%. Pada tahun 1999 usaha ayam broiler dan layer mulai mengalami kebangkitan.

Periode Sekarang (1999 - Saat Ini)
Pada masa periode ini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan ayam broiler atau ayam pedaging dari waktu ke waktu meningkat pesat.
 

Copyright © | Tutorial Lengkap | All Right Reserved